
STIT Raden Wijaya, Mojokerto – Rangkaian kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) STIT Raden Wijaya 2025 pada 27–28 September 2025 menghadirkan materi penting tentang bahaya narkoba. Mengusung tema besar “Duta Radja: Berilmu, Beradab, Berdampak”, PBAK tahun ini menekankan bahwa mahasiswa bukan hanya insan akademik, tetapi juga agen perubahan sosial yang berperan aktif dalam menjaga lingkungan tetap sehat dan produktif.
Materi Bebas Narkoba dibawakan oleh Kepala BNN Kota Mojokerto, Bapak Agus Sutanto, S.E., M.Si. Dalam paparannya, ia mengingatkan mahasiswa baru tentang ancaman serius penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan generasi muda.
“Narkoba tidak hanya merusak tubuh, tetapi juga menghancurkan masa depan dan peradaban. Mahasiswa harus menjadi benteng pertama dalam melawan peredaran gelap narkoba.” tegasnya.
Agus Sutanto juga mengapresiasi STIT Raden Wijaya yang konsisten memberikan edukasi anti-narkoba sejak awal mahasiswa masuk kampus. Upaya ini sejalan dengan semangat “Berdampak” dalam tema PBAK 2025, yang mengajak mahasiswa untuk menghadirkan kontribusi positif bagi masyarakat.
Melalui sesi ini, mahasiswa baru diajak untuk memahami bahaya narkoba sekaligus membangun komitmen pribadi dan kolektif agar kampus tetap steril dari penyalahgunaan narkoba. Lebih dari itu, mereka diharapkan menjadi agen informasi dan edukasi di lingkungan sosialnya.
Dengan dibekali pemahaman sejak dini, mahasiswa STIT Raden Wijaya Mojokerto diproyeksikan menjadi generasi “Duta Radja” yang kuat, sehat, dan siap berkontribusi nyata untuk bangsa. (eva/ska)
