Mahasiswa STIT Raden Wijaya Mojokerto Gelar Kunjungan Edukasi Wisata Sejarah

Mojokerto, 10 Desember 2019 – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Kota Mojokerto mengadakan kunjungan edukasi wisata sejarah dengan tema “Proses Akulturasi Budaya di Indonesia dalam Ranah Agama”. Kunjungan ini dilakukan ke Museum Gubug Wayang untuk mendalami lebih dalam tentang nilai-nilai budaya dan agama yang terkandung dalam pertunjukan wayang serta koleksi-koleksi bersejarah lainnya.

Kunjungan dimulai dengan pemaparan singkat mengenai peraturan museum oleh para senior guide, yang kemudian membimbing para peserta ke teras museum. Di sana, mereka diperkenalkan dengan asal-usul pertunjukan wayang di Nusantara yang menggambarkan proses akulturasi budaya dan agama. Wayang dipilih sebagai media untuk mengajarkan budi pekerti dan kebijaksanaan hidup yang dapat diterima oleh seluruh kalangan.

Tur berlanjut ke koleksi-koleksi lainnya, di mana mahasiswa diberikan penjelasan tentang koleksi keris dan filosofi kehidupan yang terkandung di setiap keris. Keris dijelaskan bukan hanya sebagai senjata perang, tetapi juga sebagai simbol identitas dan motivasi, yang dikenal sebagai Piyandel dan Ageman.

Peserta kunjungan tidak hanya terkesan dengan koleksi wayang dan keris, tetapi juga dengan kehadiran tokoh-tokoh seperti Si Unyil dan teman-temannya. Serial TV anak-anak pada tahun 80-an ini dikenal sangat edukatif dan interaktif, bahkan berhasil diputar di Belanda sebagai acara pendidikan lengkap.

Kunjungan dilanjutkan ke lantai tengah dan atas museum, di mana peserta diberikan penjelasan mendalam mengenai berbagai media budaya dalam pagelaran wayang sebagai sarana penyebaran agama di Nusantara.

Agenda puncak kunjungan ini diakhiri dengan pertunjukan Wayang Klaras oleh Ki Agus dengan lakon “Jimat Kalimosodo”, yang mengisahkan perjuangan Sunan Kalijaga dalam memperkenalkan Islam melalui media wayang. Melalui seni budaya ini, setiap pesan dapat dengan mudah tersampaikan, diingat, dan diimplementasikan oleh masyarakat.

Kunjungan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang nilai-nilai budaya dan agama di Indonesia, tetapi juga menjadi pengalaman berharga dalam menelusuri jejak sejarah dan kearifan lokal yang kaya di Kota Mojokerto.