KKN STIT Raden Wijaya: 40 Hari Mengabdi, Tinggalkan Inspirasi

Mahasiswa KKN STIT Raden Wijaya bersama tokoh masyarakat dalam kegiatan Penutupan KKN STIT Raden Wijaya di Balai Desa Sambiroto, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto pada Rabu (03/09/2025). (STIT Raden Wijaya/ Tim dokumentasi mahasiswa KKN Desa Sambiroto)

STIT Raden Wijaya, Kab. Mojokerto – Balai Desa Sambiroto menjadi saksi prosesi penutupan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa STIT Raden Wijaya Mojokerto. Acara yang diselenggarakan pada Rabu (03/09/2015) ini dihadiri oleh perangkat Desa Sambiroto, tokoh masyarakat, serta unsur pimpinan STIT Raden Wijaya. Suasana hangat dan penuh kebersamaan mengiringi akhir dari perjalanan pengabdian mahasiswa yang berlangsung selama 40 hari.

Pada kesempatan tersebut, Abidatul Makhfudzoh selaku koordinator kelompok mahasiswa KKN Desa Sambiroto memaparkan tiga bentuk program utama yang dilaksanakan, yaitu program kelompok, individu, dan kolaborasi bersama dosen pembimbing.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah workshop parenting berkelanjutan, di mana dosen STIT Raden Wijaya turut berkontribusi sebagai pemateri. Kegiatan ini membekali masyarakat dengan wawasan seputar parenting di era digital, keterampilan mendidik anak usia dini, hingga bagaimana membuat program parenting berkelanjutan yang bisa diterapkan di Desa Sambiroto.

Tak hanya itu, program individu mahasiswa juga menghadirkan beragam kegiatan kreatif, mulai dari calistung (baca-tulis-hitung) menyenangkan untuk anak-anak, penguatan sosial-emosional melalui media visual, hingga modul kreatif Al-Qur’an dalam syair anak. Catatan inspiratif dari ibu-ibu Desa Sambiroto menjadi bagian penting yang memperkaya rangkaian program tersebut.

Selain itu, mahasiswa STIT Raden Wijaya juga aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Desa Sambiroto. Mulai dari kepanitiaan lomba kemerdekaan, pendampingan posyandu, Maulid Diba’ dan tahlil bersama Fatayat NU serta Muslimat NU, hingga mengajar di TPQ setiap sore. Kehadiran mahasiswa disambut baik oleh warga dan memberi warna baru dalam kehidupan Desa Sambiroto.

Kepala Desa Sambiroto, Ahmad Farid Ainul Alwin, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa.

“Kami sangat senang dengan adanya mahasiswa STIT Raden Wijaya. Banyak program yang bermanfaat, terutama dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Acara kemudian ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada pihak Desa Sambiroto serta sesi foto bersama. Meski KKN resmi berakhir, jejak pengabdian mahasiswa STIT Raden Wijaya di Sambiroto diharapkan dapat terus memberi manfaat bagi masyarakat.

Melalui kegiatan KKN ini, STIT Raden Wijaya Mojokerto menegaskan komitmennya sebagai kampus yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga hadir nyata dalam pengabdian masyarakat. (eva/ska)