Mahasiswa Baru STIT Raden Wijaya Dilatih Jadi Agen SDGs, Dari Wawasan Global hingga Aksi Nyata

Ibu Eva Putriya Hasanah, M.Sos. (tengah) berfoto bersama mahasiswa baru STIT Raden Wijaya dalam serangkaian kegiatan PBAK 2025 pada Minggu (28/09/2025). (STIT Raden Wijaya: Humas)

STIT Raden Wijaya, Mojokerto – Salah satu sesi paling menarik dalam rangkaian PBAK STIT Raden Wijaya 2025 yang dilaksanakan pada 27-28 September 2025 yaitu pembahasan mengenai Sustainable Development Goals (SDGs). Bertempat di depan Kantin STIT Raden Wijaya, acara ini berlangsung secara outdoor. Materi ini dibawakan oleh Eva Putriya Hasanah, M.Sos. yang memberikan wawasan mengenai isu-isu global sekaligus peran mahasiswa dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan.

Dalam pemaparannya, Eva menekankan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya berpikir tentang kesuksesan akademik, tetapi juga dituntut untuk peduli pada isu-isu global seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, pendidikan berkualitas, hingga pengentasan kemiskinan.

“Mahasiswa sebagai intelektual muda memiliki tanggung jawab moral untuk menghadirkan solusi, baik dalam lingkup individu maupun kelompok,” ujarnya.

Bapak Satria Kamal Akhmad., M.Si. (kiri) memberikan pendampingan pembuatan action plan kepada mahasiswa baru dalam serangkaian kegiatan PBAK 2025 pada Minggu (28/09/2025). (STIT Raden Wijaya: Humas)

Sesi ini dilanjutkan dengan materi Action Plan yang disampaikan oleh Satria Kamal Akhmad., M.Si. Beliau mengajak mahasiswa untuk memikirkan langkah konkret yang bisa dilakukan di lingkungan kampus maupun masyarakat.

“Kontribusi mahasiswa tidak harus besar, yang penting nyata dan berkelanjutan. Dari hal kecil seperti hemat energi, pengelolaan sampah, hingga program kolaboratif, semua itu bagian dari pencapaian SDGs,” ungkapnya.

Kelompok mahasiswa baru sedang mempresentasikan action plan dalam serangkaian kegiatan PBAK 2025 pada Minggu (28/09/2025). (STIT Raden Wijaya: Humas)

Puncak kegiatan ini adalah Sustainable Circle Action, sebuah forum diskusi kelompok kecil di mana mahasiswa baru diminta untuk menyusun rencana aksi terkait isu SDGs tertentu, kemudian mempresentasikan ide-ide mereka. Suasana diskusi berlangsung hangat dan penuh kreativitas, mulai dari ide kampus hijau, literasi digital, pemberdayaan masyarakat sekitar, hingga program kesehatan mahasiswa.

Kegiatan ini sejalan dengan tema besar PBAK 2025 “Duta Radja: Berilmu, Beradab, Berdampak”. Spirit “Berdampak” diwujudkan melalui latihan berpikir kritis, berkolaborasi, dan merancang kontribusi nyata untuk masyarakat.

Dengan bekal ini, mahasiswa baru STIT Raden Wijaya diharapkan tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan, selaras dengan visi kampus yang berkelas secara intelektual, santun dalam sikap, dan bermanfaat bagi lingkungan. (eva/ska)