
STIT Raden Wijaya, Mojokerto – STIT Raden Wijaya Mojokerto menggelar Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 pada 27–28 September 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Duta Radja: Berilmu, Beradab, Berdampak” ini menekankan pentingnya mahasiswa baru untuk tidak hanya berilmu secara akademik, tetapi juga beradab dan mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Salah satu materi utama yang disajikan adalah Moderasi Beragama, yang disampaikan oleh Bapak Abdul Aziz, M.Pd. Materi ini menjadi fondasi penting bagi mahasiswa baru agar memahami keberagaman, menghindari sikap ekstrem, dan menumbuhkan toleransi di tengah perbedaan.
Dalam pemaparannya, Abdul Aziz menegaskan bahwa moderasi beragama bukan berarti melemahkan keyakinan, melainkan menguatkan cara pandang yang bijak, adil, serta inklusif.
“Mahasiswa STIT Raden Wijaya harus menjadi generasi yang mampu menampilkan wajah Islam yang ramah, toleran, dan relevan dengan dinamika zaman,” ujarnya.
Materi ini sejalan dengan filosofi tema PBAK 2025. “Beradab” bukan hanya soal etika akademik, melainkan juga sikap menghargai perbedaan, menjunjung nilai Aswaja, dan menjadikan adab sebagai landasan sebelum ilmu.
Dengan memahami moderasi beragama, mahasiswa diarahkan untuk siap hidup di tengah masyarakat yang majemuk dengan sikap dewasa, santun, dan membawa kedamaian.
Kegiatan PBAK diharapkan dapat menumbuhkan karakter mahasiswa STIT Raden Wijaya yang tidak hanya unggul di bidang keilmuan, tetapi juga mampu menjadi agen harmoni sosial.
Kehadiran mahasiswa baru sebagai “Duta Radja” diharapkan mampu mencerminkan warisan Raden Wijaya yang visioner, inklusif, dan membawa persatuan. (eva/ska)
