
STIT Raden Wijaya, Mojokerto – Jaringan GUSDURian Mojokerto bersama STIT Raden Wijaya menggagas gerakan kolaboratif peduli lingkungan. Bertempat di aula kampus, kegiatan bertajuk “Menuju Mojokerto Bebas dari Sampah” ini mempertemukan berbagai elemen masyarakat untuk berdiskusi dan mencari solusi nyata atas persoalan pengelolaan sampah di Mojokerto Raya.
Acara yang berlangsung pada Selasa (28/10/2025) tersebut menghadirkan sejumlah narasumber lintas bidang, di antaranya Lia Narawati (Product Designer PT Ini Solusi Hijau), YM Nyanasila Thera (Kepala Wihara Tantular), Imam Maliki (Fasilitator Sekolah Jagat), Ikromul Yasak (Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto), dan Masruroh (Koordinator Wilayah GUSDURian Jawa Timur). Diskusi berjalan interaktif, dengan semangat kolaborasi lintas agama, profesi, dan institusi.
Menurut Koordinator GUSDURian Mojokerto, M. Kholilullah, persoalan sampah kini telah menjadi masalah serius yang membutuhkan kerja bersama, mulai dari masyarakat, komunitas, hingga lembaga pendidikan. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum wacana, tetapi juga ajakan nyata untuk mengurangi dan mengelola sampah mulai dari sumbernya.
Keterlibatan STIT Raden Wijaya dalam acara ini menunjukkan komitmen kampus terhadap isu sosial dan lingkungan. Melalui partisipasi aktif mahasiswa dan dosen, kampus menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga turut serta dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal. Kegiatan semacam ini menjadi bukti bahwa kampus dapat menjadi ruang sinergi antara dunia akademik dan masyarakat.

Selain menjadi tuan rumah kegiatan, STIT Raden Wijaya juga membuka peluang untuk kolaborasi lanjutan bersama komunitas dan pemerintah daerah. Ke depan, kampus berencana mengembangkan program edukasi lingkungan bagi mahasiswa, pelatihan pemilahan sampah, serta penelitian terapan yang berfokus pada pengelolaan sampah di Mojokerto.
Melalui keterlibatan dalam gerakan “Mojokerto Bebas Sampah”, STIT Raden Wijaya memperkuat identitasnya sebagai kampus yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Komitmen ini menjadi bagian dari upaya membangun generasi akademik yang berdaya, berwawasan ekologis, dan siap menjadi agen perubahan di daerahnya. (eva/ska)
